Pages

Tuesday, February 1, 2011

Tamu dari Aceh

Ibu Ria  dan ibu Ivat menagajar di Aceh, mereka mengajar korban-korban tsunami dan korba-korban konflik. Ibu Ivat dan ibu Ria dari Surabaya. Mereka tinggal di Jakarta tetapi tugas mereka di Aceh. Anak-anak korban masih takut dengan orang yang bukan dari Aceh dan merea juga takut sekali dengan tsunami. Disana banyak sekali gempa bumi jaditidak banyak yang khawatir. Gempa bumi bisa mengayun ke kana dan kekiri atau kedepan dan kebelakaqng atau juga bisa bergetar dan kebawah. Tsunami terjadi pada tanggal 26 Desember 2004. Saat kejadia itu anak dari SMA yang nama nya Lutfi ketemu dengan ular python dan ular itu membelitnya. Ular itu membawanya keatas atap dan menylamatkannya dari tsunami. Dari 26 anak hanya 7 yang dari yatim piatu. Disana mereka haya bisa bahasa Aceh. Mereka tidak bisa bahasa Indonesia dan kadang-kadang gurunya, ibu Ria dan ibu Ivat harus memakai bahasa isyarat karena mereka tidak tahu banyak bahasa Aceh. Ibu Ivat dan ibu Ria tidak kerja di sekolah yang sama, ibu Ria berkerja di Lhokseumawe dan ibu Ivat mengajar di Pidie. Disana panas sekali, sehingga kalau mau merebus telur ita hanya perlu meninggal kan telur di bawah panas dan akan matang sendiri. Di Aceh jarang ada gunung yang bertingkat, atap nya terbuat dari seng supaya kalau ada gempa tidak gerak. Disana (sekolah) ada banyak kantor tetapi kelasnya sedikit.

No comments:

Post a Comment